Nasi Telur Rendang: Kombinasi Sederhana yang Bikin Lidah Ketagihan

Gue nggak nyangka, nasi dengan telur dan rendang—yang keliatannya biasa aja—bisa bikin gue pengen makan dua kali dalam sehari. Jujur ya, pertama kali gue nyobain nasi telur rendang itu pas lagi laper berat habis rapat panjang. Iseng beli di warung Padang pinggir jalan, dan… BOOM! Kombinasinya tuh kayak dihajar rasa gurih, pedas, creamy, dan smoky secara bersamaan.
Padahal sebelumnya gue mikir, “Telur sama rendang? Bukannya bentrok, ya?” Tapi ternyata malah nyatu banget. Dan sejak saat itu, gue jadi ketagihan. Nggak cuma karena enak, tapi juga praktis, murah meriah, dan bisa ditemukan hampir di mana-mana culinary.
Nah, di artikel ini gue bakal bahas kenapa nasi telur rendang ini jadi salah satu menu yang terus dicari, gue juga bakal bagiin resep sederhananya, tips nikmatinnya, dan insight dari pengalaman pribadi gue yang udah menjadikan ini salah satu comfort food andalan gue sehari-hari.
Kelezatan Nasi Telur Rendang Itu Bukan Main!
Gue pernah mikir kalau kelezatan itu soal bahan-bahan mahal atau proses masak yang ribet. Tapi nasi telur rendang membantah semua itu. Ini makanan sederhana—cuma nasi, telur (biasanya ceplok atau dadar), dan kuah rendang (kadang ada potongan rendang juga). Tapi rasanya? Nggak bisa didefinisiin cuma dengan kata “enak”.
Yang bikin meledak di mulut tuh perpaduannya. Telur yang dimasak setengah matang misalnya, ketika disiram kuah rendang kental—yang dimasak berjam-jam itu, rasanya tuh meleleh. Gurihnya telur ketemu rempah rendang seperti serai, lengkuas, jahe, cabai, dan santan yang udah meresap total selama dimasak… itu rasanya benar-benar “meledak” di mulut cookpad.
Gue juga suka banget ketika bagian rendang yang agak gosong dikit—karamelisasi dari bumbu yang lengket di dasar wajan—ikut keangkat ke nasi. Itu tuh justru bagian paling nikmat! Manis, gurih, dan smoky-nya tuh dapet banget. Kadang gue minta sama abang warungnya: “Bang, tambahin bagian gosongnya ya.”
Itulah kenapa menurut gue kelezatan nasi telur rendang itu bukan cuma karena bahan atau rasa, tapi pengalaman keseluruhannya—tekstur, aroma, kombinasi rasa, sampai nuansa kenyamanan yang dia kasih.
Kenapa Sih Nasi Telur Rendang Begitu Disukai?
Gue sempet iseng nanya ke beberapa temen dan penjual nasi Padang langganan, “Bang, kok banyak banget yang pesen nasi telur rendang?”
Jawaban mereka hampir seragam: “Karena praktis, murah, tapi tetap enak banget!”
Dan gue setuju. Dalam dunia kuliner, gabungan “murah + enak” itu jarang. Biasanya salah satunya doang. Tapi nasi telur rendang berhasil nangkep dua-duanya. Apalagi buat anak kost, pegawai kantoran, sampai sopir ojek online—ini menu yang memuaskan dan gak nguras dompet.
Alasan lainnya?
Rasa universal: Siapa sih yang gak suka rendang? Udah pernah dinobatkan jadi makanan terenak di dunia versi CNN Travel, lho.
Telur = comfort: Telur itu comfort food sejuta umat. Apalagi kalau kuningnya masih lumer.
Bisa dimodifikasi: Mau telurnya setengah matang, matang, dadar, atau orak-arik—semua bisa disesuaikan.
Cocok di semua waktu: Sarapan? Bisa. Makan siang? Wajib. Malam-malam laper? Ini jawabannya.
Yang menarik lagi, ada tren baru di media sosial, khususnya TikTok dan Instagram. Banyak food blogger yang mengulas nasi telur rendang versi street food dengan angle yang bikin ngiler. Jadi, ada faktor FOMO (Fear of Missing Out) juga. Karena sering viral, makin banyak orang yang penasaran dan akhirnya ketagihan.
Resep Membuat Nasi Telur Rendang Simpel ala Rumah
Nah, buat yang nggak bisa sering-sering ke warung Padang (entah karena lokasi atau alasan hemat), gue mau bagiin resep praktis nasi telur rendang versi rumahan.
Bahan:
Untuk Rendang:
500 gr daging sapi (potong dadu besar)
800 ml santan kental
1 batang serai, geprek
4 lembar daun jeruk
2 lembar daun salam
1 cm lengkuas, geprek
Bumbu halus:
8 butir bawang merah
4 siung bawang putih
5 buah cabai merah besar
3 buah cabai rawit (sesuai selera)
2 cm jahe
2 cm kunyit
1 sdt ketumbar
Garam dan gula secukupnya
Untuk Telur:
Telur ayam (bisa ceplok, dadar, atau rebus)
Garam secukupnya
Minyak untuk menggoreng
Pelengkap:
Nasi hangat
Sambal ijo (kalau suka)
Kerupuk
Cara Membuat:
Tumis bumbu halus sampai harum, masukkan daun jeruk, salam, serai, dan lengkuas.
Masukkan daging sapi, aduk sampai berubah warna.
Tuang santan, kecilkan api, masak sampai santan menyusut dan daging empuk—kurang lebih 2-3 jam. Aduk sesekali biar gak gosong.
Goreng telur sesuai selera. Gue sih suka ceplok setengah matang.
Sajikan nasi hangat, letakkan telur di atasnya, siram kuah rendang, tambahkan potongan daging rendang (kalau ada), sambal, dan kerupuk.
Tips: kalau mau praktis, bisa pakai rendang instan. Tapi buat pengalaman yang maksimal, masak sendiri jauh lebih worth it. Sekalian dapet wangi dapur yang bisa bikin tetangga mampir.
Tips Menikmati Nasi Telur Rendang Biar Makin Nendang
Setelah bertahun-tahun jadi pecinta nasi telur rendang, gue punya beberapa trik biar makannya makin mantap:
Gunakan nasi pera, bukan nasi pulen. Ini penting. Nasi yang pera bikin kuah rendang lebih mudah nyerap dan gak bikin teksturnya lembek berlebihan.
Jangan campur semua langsung. Gue biasanya suap satu-satu—sedikit nasi, telur, lalu kuah rendang. Kalau dicampur semua langsung, kadang rasanya jadi numpuk dan kurang dinikmati detailnya.
Pakai sambal ijo atau sambal lado mudo. Tambahan sambal bikin rasanya makin naik level. Ada tendangan segar dari cabai hijaunya.
Tambah bawang goreng dan kerupuk. Ini elemen krusial. Tekstur renyah dari kerupuk dan aroma gurih bawang goreng bikin semuanya jadi lebih kompleks.
Makan dalam kondisi lapar. Ini terdengar konyol, tapi serius. Makan nasi telur rendang saat laper-lapernya itu pengalaman spiritual. Serius.
Apa yang Membuat Nasi Telur Rendang Dicari Terus?
Setelah sekian tahun gue jadi konsumen setia menu ini, ada satu kesimpulan yang menurut gue cukup kuat:
Nasi telur rendang itu bukan cuma makanan, tapi pelarian.
Iya, pelarian dari stres, dari rutinitas, dari makanan sehat yang kadang terlalu hambar. Ini comfort food yang gampang dicari dan gampang dinikmati. Lo bisa temuin hampir di semua rumah makan Padang di Indonesia. Bahkan sekarang udah masuk ke delivery apps—tinggal klik, dan 15 menit kemudian dia udah ada di depan lo.
Selain itu, nasi telur rendang itu ramah untuk semua kelas ekonomi. Gak perlu mahal-mahal buat dapetin rasa rendang yang autentik. Cuma dengan 15 ribuan, lo udah bisa dapet nasi, telur, dan kuah rendang melimpah. Bahkan di beberapa tempat, 10 ribuan pun cukup!
Terakhir, karena variatif dan fleksibel. Mau pakai telur dadar atau ceplok? Bisa. Mau tambah paru, kikil, atau sambal hijau? Bebas. Itulah kenapa nasi telur rendang gak pernah ngebosenin. Selalu bisa disesuaikan dengan mood dan selera.
Nasi Telur Rendang dan Pelajaran dari Sebuah Kesederhanaan
Dari semua makanan yang pernah gue coba—baik lokal maupun internasional—nasi telur rendang tetap jadi salah satu yang paling gue cari. Mungkin karena dia ngingetin gue pada rumah, pada obrolan hangat di meja makan, atau momen-momen sederhana kayak makan bareng temen di jam istirahat kerja.
Rasanya bukan cuma tentang rempah, telur, dan nasi. Tapi tentang kenangan, kenyamanan, dan kepuasan dari sesuatu yang sederhana tapi penuh makna.
Kalau lo belum pernah nyobain nasi telur rendang, gue saranin banget buat cari sekarang juga. Entah itu di warung Padang deket rumah, atau masak sendiri di dapur.
Karena kadang, bahagia itu gak perlu ribet. Cuma perlu sepiring nasi telur rendang.
Baca juga artikel menarik lainnya tentang Chicken Wings Spicy: Si Pedas Gurih yang Bikin Nagih dan Gampang Dibuat di Rumah Resep 2025 disini