Fish and Chips: Gurih Renyah dari Inggris yang Bikin Ketagihan

Fish and chips itu salah satu makanan yang bikin saya jatuh cinta sejak gigitan pertama. Mungkin karena teksturnya yang renyah di luar, tapi lembut banget di dalam. Tapi bukan cuma soal rasa, makanan klasik asal Inggris ini juga punya cerita dan teknik khusus—termasuk soal jenis ikan yang dipakai. Nah, di artikel ini saya bakal cerita panjang lebar soal pengalaman pribadi saya dengan fish and chips, plus beberapa pelajaran yang saya petik selama mencoba bikin sendiri di rumah. Yuk, kita mulai!

Apa Itu Fish and Chips? Lebih dari Sekadar Ikan Goreng dan Kentang

Culinary Fish and chips itu makanan sederhana yang ikonik banget dari Inggris. Biasanya, yang disajikan itu filet ikan goreng tepung dan kentang goreng potong besar. Tapi meskipun kelihatannya simpel, rasanya tuh beneran luar biasa kalau dibuat dengan benar.

Pertama kali saya coba fish and chips itu waktu jalan-jalan ke Australia, bukan Inggris, hehe. Tapi tetap aja, pengalaman makan di warung pinggir jalan yang aroma ikannya wangi banget itu, bener-bener membekas. Kentangnya tebal dan empuk, ikannya krispi di luar, juicy di dalam. Sejak itu saya penasaran: ikan apa sih yang dipakai?

Ikan Apa yang Digunakan dalam Fish and Chips?

Nah, ini pertanyaan yang sering muncul: ikan apa sih yang paling cocok buat fish and chips? Ternyata, jawabannya bervariasi tergantung negara dan ketersediaan bahan. Tapi secara umum, fish and chips paling klasik pakai ikan cod.

Cod punya daging yang putih, lembut, dan nggak terlalu amis. Teksturnya juga nggak mudah hancur saat digoreng, jadi pas banget untuk fish and chips. Selain cod, ada juga beberapa jenis ikan lain yang sering dipakai seperti haddock, pollock, dan bahkan dory atau tilapia kalau di Asia.

Saya pribadi udah pernah nyoba pakai dory, gurame, bahkan kakap putih. Tapi tetap aja, cod dan haddock yang paling pas—entah kenapa rasa dan teksturnya tuh cocok banget. Jadi kalau kamu pengin rasa autentik, cari ikan cod ya!

Sejarah Fish and Chips yang Unik dan Menarik

Fish and chips bukan sekadar makanan, tapi bagian dari budaya Inggris yang kuat banget. Menurut sejarah, makanan ini muncul di abad ke-19. Saat itu, industri perikanan dan kentang lagi naik daun di Inggris. Orang-orang mulai menjual fish and chips sebagai makanan cepat saji, dan langsung jadi favorit rakyat.

Ada yang bilang fish and chips jadi populer karena harganya murah tapi mengenyangkan. Bahkan sempat dianggap sebagai makanan rakyat jelata, tapi sekarang? Udah naik kelas dan disajikan di restoran-restoran mewah juga.

Saat tahu cerita ini, saya jadi makin suka fish and chips. Rasanya tuh seperti makan bagian dari sejarah kuliner, bukan cuma camilan biasa. Makanan ini punya identitas yang kuat, dan itu keren banget.

Tips Memilih Ikan Terbaik untuk Fish and Chips

Kalau kamu pengin bikin sendiri di rumah, penting banget buat milih ikan yang segar. Saya pernah pakai ikan beku yang udah lama di freezer—hasilnya? Waduh, hancur pas digoreng. Rasanya juga agak aneh.

Idealnya sih pakai cod segar. Tapi kalau susah, kamu bisa pilih ikan dory fillet atau kakap putih. Pastikan teksturnya padat tapi lembut, dan warnanya cerah. Bau amis berlebihan? Sebaiknya hindari.

Beberapa tips dari saya:

• Cuci ikan pakai air lemon biar lebih segar

• Keringkan dulu sebelum dilumuri adonan

• Potong agak tebal biar tetap juicy waktu digoreng

Dengan langkah-langkah itu, rasa fish and chips kamu bisa lebih maksimal!

Rahasia Adonan Tepung yang Krispi Banget

Nah, bagian ini yang suka bikin frustasi. Dulu saya kira semua tepung bisa dipakai buat fish and chips. Tapi ternyata, ada formula khusus biar hasilnya bisa kriuk-kriuk waktu digigit.

Kuncinya ada di campuran tepung dan cairan. Resep favorit saya:

• Tepung terigu protein sedang

• Maizena sedikit

• Baking powder

• Garam dan lada

• Bir dingin (atau soda dingin kalau nggak pakai alkohol)

Bir dingin bikin adonan lebih ringan dan mengembang pas digoreng. Hasilnya? Kulit ikan yang krispi dan nggak berminyak. Tapi inget, jangan terlalu encer juga ya, nanti nempel ke ikan malah susah.

Cara Menggoreng Fish and Chips yang Sempurna

Teknik menggoreng itu penting. Dulu saya sering kebablasan: minyak kurang panas, atau malah terlalu panas. Akhirnya ikan gosong tapi dalemnya belum matang.

Setelah coba-coba, suhu idealnya tuh di 180°C. Kalau kamu pakai termometer dapur, itu sangat membantu. Tapi kalau nggak ada, coba tes dengan setetes adonan—kalau langsung mengapung dan berbuih, artinya udah pas.

Goreng ikan selama 4-5 menit, jangan dibolak-balik terus. Cukup sekali aja pas udah matang setengah sisi. Itu bikin kulitnya tetap utuh dan cantik.

Kentang Goreng yang Gede dan Lembut di Dalam

Salah satu daya tarik fish and chips adalah kentangnya yang gede-gede. Beda banget sama french fries biasa. Potongannya tebal, tapi dalamnya tuh empuk banget. Rahasianya? Dua kali goreng!

Langkah pertama: rebus kentang yang udah dipotong selama 5 menit, lalu tiriskan. Setelah itu, goreng sebentar di suhu sedang biar matang. Terakhir, goreng lagi di suhu tinggi (190°C) sampai kulitnya keemasan dan garing.

Saya pernah lupa ngerebus dulu, dan hasilnya ya keras di luar, keras juga di dalam. Sejak itu saya selalu sabar—proses dua kali goreng emang worth it banget.

Saus dan Pendamping Fish and Chips: Jangan Dianggap Remeh

Biasanya fish and chips disajikan sama saus tartar, irisan lemon, dan kadang-kadang mushy peas (kacang polong tumbuk). Tapi buat saya pribadi, saus sambal juga enak, hehe.

Kalau kamu suka rasa klasik, saus tartar wajib dicoba. Resep simpelnya: mayones, acar cincang, sedikit bawang bombay, dan perasan lemon. Rasanya creamy, asam segar, dan cocok banget sama ikan goreng.

Beberapa teman saya bahkan suka makan fish and chips pakai saus keju. Ya boleh aja sih, yang penting cocok di lidah. Tapi jujur, saya tetap tim saus tartar.

Kesalahan yang Sering Saya Lakukan (Dan Semoga Kamu Nggak)

Mungkin ini bagian paling penting. Karena jujur, belajar bikin fish and chips tuh nggak instan. Saya pernah ngalamin ini:

• Adonan terlalu encer, jadi ikannya nggak kerasa kulitnya

• Ikan masih beku saat digoreng, jadinya basah dan lembek

• Kentang gosong karena suhu terlalu tinggi dari awal

• Pakai minyak yang dipakai ulang terlalu banyak kali—bau banget

Tapi semua itu jadi pelajaran. Sekarang, saya lebih teliti. Saya selalu siapin bahan dari pagi kalau mau masak siang, biar semua suhu udah room temperature.

Fish and Chips ala Indonesia: Apakah Bisa?

Bisa banget! Kita punya banyak jenis ikan lokal yang bisa dijadikan versi fish and chips. Contohnya:

• Kakap putih

• Gurame

• Patin (kalau bisa yang bau tanahnya hilang)

Bahkan saya pernah coba pakai lele. Hasilnya unik, tapi tetap enak kalau adonannya bener. Jadi jangan takut bereksperimen.

Kentangnya juga bisa diganti singkong kalau kamu pengin versi lokal. Rasanya beda, tapi tetap enak banget kalau digoreng dua kali dan dikasih bumbu garam bawang.

Pelajaran Berharga dari Fish and Chips

Dari semua pengalaman masak ini, saya belajar satu hal penting: hal sederhana pun bisa jadi istimewa kalau dibuat dengan cinta dan teknik yang benar. Fish and chips kelihatan simpel, tapi ternyata butuh perhatian detail biar hasilnya mantap.

Dan yang lebih penting, makanan itu bisa jadi momen—momen ngobrol bareng keluarga, nostalgia waktu liburan, atau bahkan tantangan kecil saat belajar masak. Buat saya, fish and chips lebih dari sekadar makanan. Dia jadi kenangan yang terus bisa diulang kapan pun saya mau.

Yuk, Coba Bikin Fish and Chips Sendiri!

Kalau kamu udah baca sampai sini, saya yakin kamu udah dapet gambaran jelas tentang fish and chips. Dari jenis ikan, cara bikin, sampai kesalahan yang harus dihindari. Sekarang saatnya kamu coba sendiri!

Mulai dari yang simpel dulu, nggak usah takut gagal. Karena dari situ kamu justru belajar. Dan siapa tahu, kamu malah nemu versi fish and chips yang jadi andalan kamu sendiri.

Selamat mencoba, dan jangan lupa nikmati tiap prosesnya. Karena dalam dapur, setiap langkah adalah petualangan kecil yang bisa bikin kita makin cinta sama makanan.
Baca Juga Artikel Berikut: Takoyaki Gurita: Cita Rasa Khas Jepang yang Makin Digemari di Indonesia