Kepulauan Kei: Surga Tersembunyi di Timur Indonesia yang Bikin Jatuh Cinta

Saya tuh nggak nyangka, dari semua tempat yang pernah saya kunjungi, Kepulauan Kei bisa ninggalin kesan yang paling dalam. Awalnya jujur aja, saya cuma ikut-ikutan temen kantor yang emang suka jelajah tempat antimainstream Travel. “Ayo ke Kei, Mas! Sepi, pasirnya halus, lautnya gila sih!” katanya.
Kei? Saya pikir itu nama karakter anime. Nggak ngeh kalau ternyata itu bagian dari Maluku. Tapi karena saya udah cukup penat dengan rutinitas harian, akhirnya saya iyain aja. Ternyata, keputusan spontan itu jadi salah satu keputusan terbaik yang pernah saya buat.
Saya masih inget banget, pas kaki ini pertama kali nyentuh pasir di Pantai Ngurbloat—wah, lembutnya itu kayak tepung. Beneran. Kalau ditutup mata, rasanya kayak nginjak bedak bayi.
Dan lucunya, waktu itu saya sempat salah kostum. Serius. Saya pakai sepatu hiking karena mikir bakal banyak jalan batu atau hutan. Ternyata… tempatnya itu beneran santai, pantai banget. Akhirnya sandal jepit teman saya jadi penyelamat selama tiga hari. Pelajaran: jangan sok tahu sebelum cek dulu tempatnya di Google .
Keindahan Kepulauan Kei: Pasir Sehalus Tepung, Laut Sebening Kaca
Kepulauan Kei tuh punya daya tarik yang susah dijelaskan cuma lewat kata-kata liputan6. Tapi saya coba, ya.
Pertama, pantainya. Saya pernah ke Bali, Lombok, bahkan Raja Ampat. Tapi pasir pantai di Kepulauan Kei itu beda. Halusnya bukan main, kayak tepung, literally. Terutama di Pantai Ngurbloat, yang juga disebut “Pantai Pasir Panjang” karena garis pantainya emang super panjang. Dan uniknya, walau matahari terik, pasirnya nggak panas!
Air laut di sana jernih banget, sampai bisa ngelihat bayangan kapal dari dasar. Saya bahkan sempat coba snorkeling (walau nggak jago), dan bisa lihat langsung karang warna-warni dan ikan kecil-kecil lucu yang cuma saya lihat di film dokumenter.
Selain itu, pulau-pulaunya itu loh—Pulau Bair, Pulau Ngurtafur, dan Pulau Ohoiew—masih alami banget. Kayak dunia yang belum banyak dijamah manusia. Nggak heran banyak traveler yang bilang, Kepulauan Kei tuh “Maldives-nya Indonesia Timur”.
Mengapa Kepulauan Kei Jadi Destinasi Wisata Favorit?
Dari pengalaman pribadi, saya bisa bilang: karena Kepulauan Kei itu masih asli, sepi, tapi spektakuler.
Di saat tempat-tempat wisata populer udah mulai padat dan ramai, Kei justru menawarkan ketenangan. Cocok banget buat kita yang pengin healing tanpa gangguan. Mau nikmatin sunset sendiri? Bisa. Mau nyebrang ke pulau kosong cuma buat piknik? Bisa juga.
Lalu yang paling penting: orang-orangnya ramah luar biasa. Saya masih inget, waktu nyasar ke perkampungan di Desa Ohoidertawun, ada ibu-ibu yang nyapa saya dan langsung ajak ngopi sambil ngobrol santai. Gimana nggak betah coba?
Dan satu hal yang bikin saya terkesan banget: budaya lokalnya masih kental. Mulai dari bahasa, rumah adat, sampai cerita-cerita rakyat yang diceritain warga sekitar. Rasanya kayak masuk dunia lain—tapi bukan yang bikin takut, justru bikin tenang.
Tips Mengunjungi Kepulauan Kei: Biar Nggak Kaget dan Lebih Siap
Dari pengalaman yang sempat salah kostum itu, saya belajar beberapa hal penting kalau mau ke Kepulauan Kei. Ini dia tips dari saya:
Bawa Uang Tunai Secukupnya.
ATM memang ada, tapi nggak banyak. Dan jangan andalkan QRIS di warung pinggir pantai. Kadang sinyal aja hilang. Jadi siapkan cash, terutama pecahan kecil.Booking Penginapan Jauh-Jauh Hari.
Pilihan hotel atau homestay masih terbatas. Kalau lagi musim liburan atau festival, bisa full-booked. Saya waktu itu dapet penginapan karena temen saya punya kenalan lokal.Pakai Pakaian Nyaman.
Hindari sepatu berat. Bawa sandal, topi, dan sunscreen. Serius, matahari di sana itu nggak main-main panasnya.Sempatkan Nyebrang ke Pulau Ngurtafur.
Ini hidden gem banget. Pasir timbulnya panjang, bisa jalan di tengah laut. Tapi pastikan cuaca bersahabat ya. Sewa kapal bareng traveler lain biar hemat.Jangan Buang Sampah Sembarangan.
Lokalnya jaga banget kebersihan. Dan kita sebagai tamu harus ikut jaga juga.Belajar Sedikit Bahasa Lokal.
Misalnya bilang “baik-baik saja” dalam bahasa Kei itu “ihaan”. Warga seneng banget kalau kita coba pakai bahasa mereka.
Wisata Menarik di Kepulauan Kei yang Wajib Dicoba
Kalau waktu kamu terbatas, ini beberapa spot yang menurut saya wajib banget dikunjungi:
1. Pantai Ngurbloat (Pasir Panjang)
Buat yang cari spot sunset paling epik. Bisa main bola pasir, atau cuma duduk sambil minum es kelapa muda. Damai banget.
2. Pulau Bair
Ini versi kecilnya Raja Ampat. Ada tebing-tebing karst, laguna, dan air lautnya super biru. Bisa sewa kapal dari Pelabuhan Dullah.
3. Pulau Ngurtafur
Rasain jalan kaki di atas pasir timbul yang membelah laut. Cocok banget buat foto-foto Instagrammable.
4. Desa Adat Tual dan Ohoidertawun
Belajar budaya lokal, lihat rumah adat, dan dengar cerita rakyat dari tetua desa.
5. Goa Hawang
Airnya dingin dan jernih, tapi konon katanya mistis. Saya sempat ragu masuk, tapi setelah nyemplung… malah betah. Tenang dan sepi.
Pelajaran yang Saya Petik Setelah ke Kepulauan Kei
Kalau boleh jujur, Kepulauan Kei ngajarin saya buat “pelan-pelan hidup”. Di kota, semua serba cepat. Tapi di Kei, hidup itu kayak ombak kecil—tenang, konsisten, tapi tetap indah.
Saya belajar bahwa keindahan itu nggak selalu viral di media sosial. Kadang justru yang tersembunyi dan jarang dibicarakan, malah paling berkesan. Kei ngajarin saya untuk lebih menghargai alam, budaya, dan interaksi sederhana dengan orang-orang lokal.
Dan yang paling penting: kadang kita butuh “salah jalan” dulu untuk nemuin jalan yang paling berkesan. Kalau saya nggak ikut trip itu cuma karena iseng, mungkin saya nggak pernah tahu ada surga kecil bernama Kepulauan Kei.
Worth It Nggak ke Kepulauan Kei? 100% YES!
Kalau kamu suka pantai, ketenangan, budaya lokal, dan tempat yang nggak terlalu ramai—Kepulauan Kei adalah destinasi yang wajib kamu kunjungi minimal sekali seumur hidup. Tapi hati-hati, bisa jadi kamu bakal pengen balik terus.
Saya sendiri udah janji sama diri sendiri: suatu saat nanti saya mau bawa anak-anak ke sana, biar mereka juga bisa lihat Indonesia itu bukan cuma Jakarta, Bandung, atau Bali. Tapi ada juga tempat seperti Kei—yang ngajarin kita banyak hal, diam-diam, tanpa hingar-bingar.
Kalau kamu ada rencana ke sana dan butuh itinerary detail, feel free tanya ya. Saya simpan catatan lengkapnya pas trip itu. Siapa tahu berguna!
Baca juga artikel menarik lainnya tentang Biara Westminster: Dari Sejarah hingga Keindahan Arsitektur disini