Belok Kanan Barcelona: Kisah Cinta yang Terlambat Tapi Nggak Pernah Salah Review

Belok Kanan Barcelona

Film Belok Kanan Barcelona diangkat dari novel populer karya Ika Natassa, Alanda Kariza, dan Christian Simamora. Jadi, udah kebayang dong ceritanya pasti penuh drama dan chemistry Movies yang ngena.

Kisahnya berpusat pada empat sahabat lama: Francis, Ulun, Retno, dan Farel. Mereka tumbuh bareng sejak SMA dan selalu bersama. Tapi kayak di kehidupan nyata, perasaan itu seringkali nggak sejalan sama keadaan.

Francis (diperankan oleh Deva Mahenra) sukses jadi musisi internasional. Nah, suatu hari dia mau nikah di Barcelona. Tapi… twist-nya, dia masih menyimpan perasaan sama Retno (diperankan oleh Mikha Tambayong).

Retno sendiri diam-diam juga masih punya rasa sama Francis. Tapi ya gitu deh, gengsi, keadaan, dan waktu bikin semuanya jadi ribet. Ulun dan Farel juga punya peran besar dalam meramaikan konflik cinta segiempat ini.

Jadi bukan cuma soal cinta-cintaan biasa, tapi tentang persahabatan yang diuji oleh waktu, ambisi, dan rasa yang nggak sempat diungkapkan.

Mengapa Belok Kanan Barcelona Layak Ditonton

Cantiknya Barcelona, Ini 8 Spot Indah di Belok Kanan Barcelona - TrueID

Nah, ini dia bagian serunya. Kenapa film ini layak ditonton bookmyshow indonesia?

1. Baper Tapi Lucu

Serius, aku tuh nonton film ini pas lagi bad mood. Tapi dalam 15 menit pertama, udah ketawa karena dialognya natural dan karakter-karakternya tuh real. Bukan yang drama lebay, tapi justru bikin mikir, “Wah, gue banget nih!”

2. Visual Barcelona yang Bikin Ngiler

Lokasi syutingnya sebagian besar di Spanyol, dan itu bener-bener indah. Satu hal yang bikin aku ngelamun habis nonton: “Kapan ya bisa ke Barcelona juga?”

3. Soundtrack dan Musik

Lagu-lagunya pas banget, apalagi buat yang suka musik indie Indonesia. Musiknya tuh mendukung suasana tanpa terasa dipaksa. Beberapa scene bahkan kayak video klip yang emosional.

4. Cerita yang Nggak Terlalu Klise

Ya emang temanya tentang cinta lama bersemi kembali, tapi caranya mereka ngebawa cerita itu beda. Banyak banget scene yang bikin mikir, “Loh, kok dia gitu sih?” Tapi justru itu yang bikin kita betah ngikutin.

5. Dialog yang Deket Sama Realita

Ada satu adegan ketika mereka ngobrol di kafe, dan dialognya bener-bener kayak obrolan kita sama teman lama. Natural. Garing-nya juga pas.

Karakter Unik di Film Belok Kanan Barcelona

Menurutku, kekuatan utama film ini justru di karakter-karakternya. Bukan sekadar “cowok-cowok ganteng dan cewek cantik” aja, tapi mereka punya depth.

 Francis

Musisi sukses yang masih dihantui masa lalu. Kadang terlalu sok cool, tapi itu justru bikin karakternya manusiawi banget. Gue suka gimana dia struggle antara karier dan perasaan.

 Retno

Ini karakter yang complicated. Kuat tapi rapuh. Berprinsip tapi sering keteteran sama emosi. Dia tuh semacam perwakilan dari kita yang pernah “gagal move on” tapi nggak mau ngaku.

 Ulun

Sahabat yang paling tenang tapi justru sering jadi penengah. Lucu sih liat dia berusaha nyambungin konflik orang-orang. Tapi diam-diam… dia juga punya rahasia.

 Farel

Kalau kamu pernah punya temen yang “naksir diam-diam bertahun-tahun,” nah itu Farel. Dia menyimpan perasaan tapi terlalu takut kehilangan pertemanan. Duh, relate banget deh.

Review Menonton Belok Kanan Barcelona (Pengalaman Pribadi)

Prime Video: Belok Kanan Barcelona

Oke, bagian ini agak personal ya. Jadi waktu nonton ini, aku lagi nemenin temen yang abis breakup. Dia ngajak nonton buat ngilangin galaunya. Ternyata… malah kita berdua jadi tambah baper

Tapi jujur, setelah nonton, aku jadi mikir panjang. Kadang, kita terlalu lama menyimpan rasa ke orang yang kita sayang, sampai akhirnya kesempatan itu lewat gitu aja. Film Belok Kanan Barcelona nggak cuma cerita cinta-cintaan, tapi juga tentang betapa pentingnya ngomongin perasaan sebelum terlambat.

Aku juga jadi flashback ke masa-masa sekolah. Ada satu teman cewek yang aku suka diam-diam. Nggak pernah bilang sampai sekarang. Ya, hidup nggak seindah film, tapi pelajarannya sama: kalau kamu nggak ngomong, jangan harap ending-nya bahagia.

Ada juga scene ketika mereka debat tentang “harus milih mimpi atau cinta”. Waduh, itu kayak ditampar pelan. Karena kadang kita terlalu kejar mimpi sampai lupa jaga hubungan. Film Belok Kanan Barcelona beneran bikin mikir soal prioritas.

Satu kekurangannya mungkin ya pacing di awal agak lambat. Tapi setelah itu, alurnya makin enak dan bikin penasaran.

Pelajaran dari Belok Kanan Barcelona

Kalau aku harus rangkum, ini beberapa pelajaran yang aku dapet dari film ini:

  • Jangan nunda buat jujur soal perasaan. Kesempatan bisa lewat.

  • Persahabatan itu penting, tapi cinta yang terpendam juga nggak kalah pentingnya buat diungkapin.

  • Kadang hidup memaksa kita memilih: mimpi atau orang yang kita sayang. Nggak selalu bisa dua-duanya.

  • Jaga komunikasi. Banyak konflik di film Belok Kanan Barcelona yang sebenarnya bisa selesai kalau mereka ngomong dari awal.

  • Move on itu perlu, tapi jangan pura-pura udah move on padahal masih keinget terus.

Worth It Nonton Nggak, Sih?

Jawaban jujurnya: YES.

Kalau kamu suka drama romantis yang nggak terlalu lebay, punya visual indah, dan penuh karakter yang “bernyawa”, Belok Kanan Barcelona layak masuk daftar tontonanmu. Bisa ditonton bareng temen, gebetan, atau bahkan mantan (kalau kamu cukup berani ).

Apalagi kalau kamu lagi di fase bingung antara perasaan dan logika. Film Belok Kanan Barcelona bakal ngasih perspektif baru… sambil diselingi ketawa dan pemandangan Barcelona yang luar biasa.

Dampak Emosional Setelah Nonton Belok Kanan Barcelona

Setelah film selesai, aku sempat duduk diam beberapa menit. Bukan karena ending-nya ngegantung atau plot twist-nya mindblowing, tapi lebih ke rasa yang ditinggalin film Belok Kanan Barcelona. Kayak… perasaan yang selama ini kamu pendam tapi nggak pernah bisa diungkapin — itu tuh yang ditampilin habis-habisan di film Belok Kanan Barcelona.

Beberapa temanku bahkan bilang, “Gue kayak nonton ulang hidup gue sendiri, tapi versi yang lebih cakep dan estetik.”

Film Belok Kanan Barcelona nggak akan bikin kamu mewek segede-gede gaban kayak drama Korea, tapi lebih ke baper sunyi. Yang diam-diam nyesek. Yang setelah itu kamu buka galeri HP, scroll foto lama, terus mikir, “Dia sekarang di mana, ya?”

Teknik Sinematik yang Bikin Film Ini Berbeda

Kita ngomong teknis dikit ya — tapi tenang, bukan kelas film kok

Sinematografi

Kualitas gambarnya top-notch untuk film Indonesia. Warna-warnanya warm tapi nggak over-edit. Lokasi di Spanyol dieksplor maksimal, apalagi scene-scene jalan kaki di jalanan kota tua Barcelona. Ada feel ala Before Sunrise gitu, tapi versi Indonesia.

Musik Latar

Background music-nya kadang hampir nggak terdengar, tapi justru itu yang bikin natural. Pas emosi naik, musiknya ikut mengalun. Nggak lebay, nggak ganggu. Cocok banget buat kamu yang suka musik yang menyatu sama cerita.

Framing dan Simbol

Ada satu scene di mana tokoh Francis berdiri di persimpangan jalan — secara harfiah dan metaforis. Itu kayak simbol besar bahwa hidup kita penuh keputusan. Dan kadang kita harus belok kanan, walau hati pengin tetap lurus.

Baca juga artikel menarik lainnya tentang No More Bets: Mengupas Tuntas Dunia Gelap Penipuan Judi Online dalam Film yang Bikin Merinding disini

Author