Civil War (2024): Film Perang Saudara Modern yang Bikin Jantung Deg-Degan

Civil War

Jujur aja, saya nggak nyangka film ini bakal bikin saya duduk terpaku selama dua jam lebih. Civil War garapan Alex Garland ini bukan sekadar Movies aksi atau thriller politik biasa. Ini lebih dari itu. Ini semacam tamparan, sindiran, dan juga pertanyaan besar: “Apa jadinya kalau negara sebesar Amerika pecah perang saudara lagi?”

Waktu pertama kali saya lihat trailernya, saya pikir ini akan jadi film perang yang penuh baku tembak, tapi ternyata film ini jauh lebih personal — dan justru itu yang bikin tegangnya terasa di dada.

Sinopsis Film Civil War (2024): Kiamat Versi Amerika Serikat

Civil War' May Not Be the Movie You're Expecting | The Daily Yonder

Oke, sebelum kita masuk ke bagian tegang-tegangnya, mari kita bahas sedikit soal alur cerita film Civil War ini.

Setting-nya adalah Amerika Serikat di masa depan yang sudah retak parah secara politik. Negara bagian California dan Texas bersatu membentuk Western Forces, yang berusaha melawan pemerintahan pusat yang otoriter dan makin kacau. Sementara negara-negara bagian lain seperti Florida dan Dakota juga punya agenda masing-masing. Gila, kan Cnn indonesia?

Di tengah konflik ini, kita ngikutin Lee (Kirsten Dunst), seorang jurnalis perang yang udah capek mental dan fisik. Bareng fotografer muda ambisius Jessie (Cailee Spaeny), mereka memulai perjalanan berbahaya dari New York ke Washington D.C., demi wawancara eksklusif dengan Presiden sebelum semuanya keburu meledak.

Ini bukan perjalanan biasa. Mereka harus melewati zona perang, milisi lokal, tentara bayaran, dan juga warga sipil bersenjata yang nggak jelas pihaknya siapa. Dan di sinilah letak ketegangannya…

Mengapa Film Civil War Sangat Menegangkan?

Pertanyaan bagus. Saya sendiri sempat beberapa kali nahan napas saat nonton. Bukan karena ada monster atau zombie, tapi karena realitas di film ini terasa deket banget sama kondisi dunia sekarang.

Bayangkan aja, di film ini, orang bisa dibunuh cuma karena salah kode zip wilayah. Pemerintah udah nggak bisa dipercaya. Jurnalis diburu karena dianggap “provokator.” Semua orang curiga sama semua orang. Bahkan tentara pun bisa ngelakuin kekejaman, dan bilang, “Itu atas nama negara.”

Hal yang paling bikin saya tegang justru bukan aksi tembak-tembakannya, tapi ketidakpastian moral sepanjang film. Siapa yang baik? Siapa yang jahat? Gimana kalau kamu ada di posisi mereka? Mau tetap netral atau terpaksa milih pihak?

Dan sinematografinya… wah, luar biasa. Garland bener-bener bikin suasana mencekam tapi artistik. Adegan di SPBU dan hotel kosong adalah dua momen paling bikin saya pengen teriak, tapi dalam hati (karena nonton di bioskop, ya masa mau teriak beneran?).

Apa yang Membuat Civil War Viral?

Saya pikir salah satu alasan kenapa film ini viral di media sosial adalah karena premis-nya yang mengganggu dan relevan. Banyak yang langsung berkomentar, “Ini mah mirip dunia kita sekarang,” atau, “Kayaknya nggak perlu nunggu fiksi deh, bisa kejadian nyata.”

Di TikTok dan X (Twitter), saya lihat banyak cuplikan adegan Lee dan Jessie saat ngeliput pertempuran dari jarak 5 meter. Dan yang bikin netizen makin terpikat adalah karakter-karakter yang “abu-abu”, nggak bisa kita simpulkan cuma dari dialog awal.

Selain itu, teknik pengambilan gambar yang terasa dokumenter-style bikin film ini terasa kayak kita lagi nonton CNN versi kiamat. Banyak orang nyangka footage-nya beneran kejadian asli. Nah, dari situlah film ini ramai dibahas, ditonton berulang, dan dijadikan bahan diskusi panjang.

Keseruan Film Civil War: Di Balik Kekacauan Ada Pelajaran

Sebagai orang yang lumayan suka nonton film bertema perang dan politik, saya harus akui — Civil War ini bukan film yang “menghibur” dalam arti konvensional. Tapi justru itu yang bikin film ini begitu kuat. Dia menghibur karena memaksa kita berpikir dan merasa.

Saya suka banget karakter Jessie, si fotografer muda. Dia kayak simbol semangat muda yang idealis, tapi juga kadang bikin frustrasi karena terlalu nekat. Kontras banget sama Lee yang udah mati rasa dan punya luka batin mendalam.

Beberapa adegan ringan juga menyelip, tapi tetap dalam nada kelam. Misalnya saat mereka ketemu warga sipil yang masih jualan bensin meski sekelilingnya udah hancur. Lucu tapi nyesek. Itu juga realitas perang sih — kehidupan terus berjalan meski dunia lagi kebakar.

Part Paling Menegangkan di Civil War (Spoiler Alert!)

A24's fictional 'Civil War' film brings a divided America to life

Kalau harus pilih satu, saya akan bilang adegan saat mereka ditahan oleh milisi bersenjata (diperankan oleh Jesse Plemons) adalah titik paling mendebarkan.

Bayangin, di tengah gurun, dihentikan oleh orang berseragam tapi bukan tentara resmi, ditanyain satu hal sederhana: “Kamu orang Amerika bagian mana?” Kalau jawabnya salah, bisa langsung mati ditembak.

Adegan ini bikin saya bener-bener deg-degan karena suasananya senyap, intens, dan nggak ketebak. Nggak ada backsound dramatis, cuma dialog pelan dan ekspresi tegang. Ini contoh storytelling minimalis yang maksimal efeknya.

Review Jujur: Worth It Nggak Nonton Civil War?

Kalau kamu tanya saya, YES, ini salah satu film terbaik tahun 2024. Tapi, dengan catatan: ini bukan film buat semua orang. Kalau kamu cari aksi non-stop dan akhir bahagia, mungkin film ini bakal bikin kamu lelah.

Tapi kalau kamu suka film dengan tema politik, ketegangan psikologis, dan pesan sosial yang dalam, kamu akan sangat menghargai film ini.

Nilai saya pribadi: 9/10

Kelebihan:

  • Visual yang luar biasa

  • Akting memukau, terutama Kirsten Dunst

  • Pesan sosial yang kuat

  • Naskah yang tajam

Kekurangan:

  • Temponya agak lambat di awal

  • Beberapa adegan terlalu realistis sampai bikin tidak nyaman

Pelajaran dari Civil War: Menjaga Dialog Lebih Baik dari Menang Perang

Setelah selesai nonton, saya nggak langsung keluar bioskop. Saya duduk sebentar, termenung. Karena film ini bukan cuma cerita fiksi, tapi semacam pengingat bahwa ketika masyarakat kehilangan kepercayaan dan empati, yang tersisa hanyalah kekacauan.

Civil War ngajarin saya satu hal: jurnalisme itu penting, bahkan ketika semua pihak bilang itu “berbahaya.” Menulis, merekam, menyampaikan suara kebenaran — itu bisa jadi bentuk keberanian tertinggi di dunia yang penuh ketakutan.

Dan saya harap, kita nggak pernah harus mengalami apa yang digambarkan di film ini.

Penutup

Kalau kamu belum nonton, coba tonton Civil War. Tapi siapin mental dulu ya. Karena ini bukan sekadar film — ini peringatan, refleksi, dan mungkin… mimpi buruk yang datang terlalu dekat dengan kenyataan.

Dan kalau kamu udah nonton, boleh banget share pendapatmu. Part mana yang paling bikin kamu tegang? Atau kamu ngerasa film ini overrated?

Yuk ngobrol. Karena seperti yang film ini ajarkan: berbicara jauh lebih damai daripada berperang. 

Baca juga artikel menarik lainnya tentang Mengapa Film Ground Zero Jadi Perbincangan? Ini Alasan dan Sinopsisnya! disini

Author