Olivia Rodrigo dan Aku: Lagu, Luka, dan Konser yang Mengubah Hidup

Contents
Kamu pernah nggak sih dengar lagu, terus langsung mikir, “Ih, ini kayak hidup gue banget”? Itu yang gue rasain waktu pertama kali dengerin lagu “drivers license” dari Olivia Rodrigo. Gue masih ingat jelas — waktu itu malam minggu, hujan gerimis, dan gue baru aja putus. Klasik banget, ya. Tapi beneran, lagu itu nyentuh banget sampai rasanya dada sesak sendiri.
Nah, dari situlah perkenalan gue dengan Biography Olivia Rodrigo dimulai. Bukan cuma sebagai musisi, tapi sebagai suara dari generasi yang lagi nyari jati diri, cinta, dan rasa sakit — kadang dalam satu tarikan napas. Dan sejak saat itu, gue ngikutin terus perjalanan Olivia Rodrigo, dari lagu-lagu barunya sampai akhirnya gue nonton konsernya langsung (yep, gue akan cerita nanti).
Siapa Sebenarnya Olivia Rodrigo?
Oke, buat kamu yang baru dengar nama Olivia Rodrigo, dia bukan sekadar penyanyi Gen Z yang viral di TikTok. Olivia Isabel Rodrigo lahir tanggal 20 Februari 2003 di Temecula, California. Dia punya darah Filipina dari ayahnya dan Eropa dari ibunya, jadi wajahnya emang unik dan khas wikipedia banget.
Sebelum jadi penyanyi, dia udah duluan eksis di dunia akting. Gue inget banget dia main di serial “Bizaardvark” di Disney Channel, terus makin dikenal lewat “High School Musical: The Musical: The Series” (panjang banget ya judulnya . Di situlah dia mulai nunjukin bakat musiknya juga.
Tapi ya jujur aja, orang Indonesia kebanyakan baru kenal dia pas lagu “drivers license” meledak tahun 2021. Lagu itu tuh langsung viral di mana-mana, termasuk di Spotify Indonesia. Dan kayak yang gue bilang tadi, lagu itu relatable banget. Gak perlu ngerti semua liriknya, tapi perasaannya tuh nyampe.
Kalau dilihat dari luar, Olivia kayak cewek muda yang hidupnya sempurna. Tapi pas gue mulai ngikutin wawancaranya, gue sadar, dia juga ngalamin hal-hal rumit. Dia sering ngomong soal tekanan dari media sosial, ekspektasi orang lain, dan betapa beratnya buat tetap jadi diri sendiri di tengah spotlight yang gede banget.
Itu yang bikin gue suka banget sama dia — dia jujur, gak pretensius, dan punya cara unik dalam nyampein emosi. Dia gak takut buat buka luka, tapi juga gak drama berlebihan. Rasanya kayak dengerin temen cerita tentang mantan yang brengsek, tapi sambil nyanyi.
Lagu-Lagu Olivia Rodrigo yang Menggetarkan Telinga Orang Indonesia
Gue nggak mau lebay, tapi lagu-lagu Olivia Rodrigo tuh bener-bener kayak soundtrack hidup banyak anak muda zaman sekarang — termasuk gue sendiri.
Setelah “drivers license”, Olivia Rodrigo rilis album “SOUR” (2021). Album itu ibarat roller coaster emosi: ada yang mellow, ada yang marah, ada yang sarkas, semua lengkap. Gue bahkan pernah denger temen bilang, “Ini album cocok buat semua suasana hati.” Dan emang iya.
Berikut beberapa lagu Olivia Rodrigo yang menurut gue paling ngena buat telinga dan hati orang Indonesia:
1. drivers license
Lagu ini udah kayak lagu wajib buat orang yang baru putus. Bahkan di Twitter/X, banyak banget thread dari netizen Indonesia yang cerita soal pengalaman pribadi mereka setelah denger lagu ini. Katanya, “Bikin nangis di kamar mandi kampus.” Gue bisa relate banget
2. good 4 u
Ini kebalikan total dari “drivers license”. Musiknya lebih nge-rock, lebih marah, dan jadi anthem buat yang ngerasa dighosting atau dikhianati. Sumpah, tiap kali gue denger ini pas naik motor, rasanya kayak ikut balapan drama Korea.
3. traitor
Liriknya dalam banget. “You didn’t cheat, but you’re still a traitor” — aduh, itu tuh pas banget buat situasi di mana kita ngerasa diselingkuhin secara emosional. Dan percaya deh, banyak dari kita yang pernah ngerasain itu.
4. deja vu
Musikalitasnya beda, lebih dreamy, tapi tetep pedih. Lagu ini juga lumayan sering diputar di radio lokal. Dan lucunya, banyak yang bikin versi cover-nya dalam bahasa Indonesia!
5. vampire (dari album GUTS)
Album GUTS rilis tahun 2023, dan lagu ini langsung jadi favorit baru gue. Liriknya lebih dewasa, lebih tajam, tapi tetep jujur. “You made me look so naive” — ya ampun, sakit banget sih itu kalimat.
Kalau kamu suka nonton TikTok, pasti juga sering liat potongan lagu-lagunya Olivia Rodrigo dipake buat video galau, especially pas malam-malam. Bahkan gue sendiri sempet bikin video TikTok pake “traitor”, walaupun hasilnya… ya, gitu deh, gak viral
Pengalaman Nonton Konser Olivia Rodrigo
Sekarang bagian favorit gue — cerita soal pengalaman nonton konser Olivia Rodrigo. Gue dapet kesempatan nonton konsernya pas tur “GUTS World Tour”. Lokasinya di Singapura karena dia belum pernah manggung di Indonesia (semoga soon ya, Liv!).
Jujur aja, gue rada nekat berangkat. Tiketnya lumayan mahal, harus ngatur cuti, dan yang paling tricky: rebutan tiketnya! Sumpah, gue sampe buka dua laptop + satu HP buat war tiket, dan masih deg-degan takut gak dapet.
Begitu masuk venue, suasananya… magical banget. Ada ribuan orang dari berbagai negara, dan semua bareng-bareng nyanyi lagu-lagu Olivia. Gue masih inget waktu dia bawain “teenage dream” — semua lampu dimatiin, dan cuma flashlight dari HP yang nyala. Gue merinding, beneran.
Yang paling menyentuh tuh waktu dia bilang:
“I wrote these songs in my bedroom, and now I’m singing them with all of you. Thank you.”
Gue langsung berkaca-kaca. Karena ya, kita sebagai penonton tuh bukan cuma ngedengerin lagu — kita ngalamin lagu itu. Dan itu powerful banget.
Bahkan waktu dia bawain “get him back!” semua orang teriak sekuat tenaga. Di situ gue ngerasa: wah, banyak juga yang sakit hati bareng-bareng
Ada satu kejadian lucu juga. Di tengah lagu, ada fans yang nyodorin poster bertuliskan “I dumped my ex to be here!” dan Olivia ngakak. Dia bacain poster itu di panggung, terus bilang, “Well, that’s one way to celebrate.” Gokil sih!
Setelah konser, gue pulang dengan suara serak, kaki pegal, tapi hati penuh. Gak nyesel sama sekali. Dan rasanya kayak… healing. Kayak semua rasa galau yang gue simpen selama ini, keluar lewat tiap bait yang dia nyanyiin.
Pelajaran yang Gue Dapet dari Olivia Rodrigo
Gue pikir awalnya Olivia cuma penyanyi pop galau biasa. Tapi makin lama gue ikutin dia, makin sadar bahwa dia tuh punya keberanian buat jujur sama emosi sendiri — sesuatu yang jarang kita latih, apalagi di budaya kita yang kadang malu buat nangis atau marah.
Dari dia, gue belajar bahwa:
Gak apa-apa buat kecewa. Kadang kita mikir harus selalu kuat. Tapi lewat lagunya, Olivia ngajarin kalau rapuh juga bagian dari proses.
Tulis dan ungkapin perasaan itu sehat. Gue mulai nulis jurnal pribadi karena terinspirasi dari dia. Gak harus bagus, yang penting jujur.
Gak semua orang ngerti kamu, dan itu gak masalah. Olivia sering dibilang terlalu galau, terlalu drama. Tapi dia tetep berkarya sesuai dirinya.
Gue juga jadi lebih bisa memahami generasi sekarang. Anak-anak remaja banyak yang lagi belajar mengenali emosi mereka. Musik Olivia tuh kayak jembatan — membantu mereka merasa dilihat dan didengar.
Dan ya, mungkin gue udah gak semuda itu lagi. Tapi lagu-lagu Olivia selalu bikin gue merasa terhubung. Karena luka, cinta, kehilangan — itu gak kenal usia.
Semoga Suatu Hari Olivia Manggung di Indonesia
Kalau kamu belum pernah dengerin Olivia Rodrigo, cobalah mulai dari lagu “drivers license” atau “vampire”. Siapkan tisu juga, siapa tahu butuh.
Dan kalau kamu fans berat kayak gue, mari kita doakan semoga Olivia konser di Jakarta. Gue udah siap beli tiket bahkan sebelum dia ngumumin tanggalnya!
Oh, dan satu lagi: jangan malu galau. Galau itu manusiawi. Tapi daripada dipendam, mending nyanyi bareng Olivia Rodrigo aja. Percaya deh, rasanya lebih lega.
Baca juga artikel menarik lainnya tentang Kehidupan Nikita Mirzani: Antara Sorotan Kamera dan Realita Pahit 2025 disini